Senin, 09 Februari 2009

Ungkapan terima kasih kepada sahabat

Jakarta, 5th Februari 2009

Jujur kukatakan bahwa hari ini aku merasa sangat bahagia karena untuk pertama kalinya aku merasakan betapa indahnya menulis. Padahal, saat pertama kali aku mendengar saran salah soeorang temanku untuk mencoba menuangkan pikiran dan perasaanku menjadi sebuah tulisan, aku tidak terlalu berminat untuk mencoba. Karena yang ada dalam otakku adalah “apakah aku bisa?” …. “buat apa?” dan “bila aku menulis, siapa pula mau perduli meluangkan waktunya untuk membaca tulisanku?”

Berbulan-bulan lamanya aku membiarkan pertanyaan-pertanyaan tersebut menggantung di benakku tanpa jawaban. Sampai akhirnya pada suatu saat, aku terinspirasi oleh obrolanku dengan seseorang tentang “menulislah untuk diri sendiri” serta untuk “berusaha menikmati setiap proses yang terjadi dalam kehidupan tanpa memikirkan hasilnya”. Setelah itu, aku jadi berpikir, “mengapa tidak kucoba? Toh tak ada ruginya dan tak melelahkan pula”.

Pertama kali kugoreskan penaku, keraguan masih ada. Tapi aku tetap mencoba untuk merangkai kata demi kata yang untuk menggambarkan kepedihan hatiku pada saat aku ditinggalkan oleh adikku tercinta untuk selamanya (baca kisahku JANGAN TUNDA NANTI). Setiap kalimat yang tersusun seakan merupakan satu gambaran tentang “mengapa” dan “bagaimana” peristiwa tersebut dapat membuat hatiku seakan tertusuk begitu dalamnya, hingga setiap saat aku teringat kejadian tersebut, bukan hanya ragaku yang menangis, namun juga jiwaku.

Akhirnya, sebuah kisahpun tercipta. Tapi bukan hanya kisahnya, namun pertanyaan-pertanyaan tentang “mengapa” dan “bagaimana” yang ada dalam benakku pun tanpa sadar telah terjawab dengan sendirinya. Sungguh suatu keajaiban yang indah buatku.

Tulisan tersebut kukirimkan kepada teman yang pernah menyarankan ku untuk menulis. Perasaan ragu namun juga sangat antusias untuk mengetahui apa pendapat beliau tentang karya pertamaku menyelimuti hatiku. Tapi diluar dugaan, ternyata tak ada celaan, tak ada cercaan dan tak ada koreksi yang disampaikan kepadaku. Hanya kata-kata penyemangat dan kesediaannya untuk memposting tulisanku tersebut ke dalam blognya yang ia sampaikan.

Setelah kisah pertama tercipta, sedikit demi sedikit gairah menulisku pun mulai timbul. Hingga terciptalah kisah kedua, ketiga dan seterusnya, yang semuanya aku titipkan dalam blog temanku. Tak terpikir sedikitpun akan kemungkinan apakah tulisanku akan dibaca orang atau tidak. Kesenanganku hanyalah semata karena kesediaan temanku tersebut untuk membaca, mengedit, dan memposting tulisanku. Hanya itu saja. (Kalau anda baca kisah-kisahku di blog beliau dan tata bahasanya tampak teratur rapih, maka itu karena jasa temanku. Maklum, masih amatir J ).

Tapi, what a surprise?! Lagi-lagi diluar dugaanku. Ternyata ada orang lain yang bersedia membaca tulisanku. Malah ada yang memberi komentar. Sungguh …. Suatu hal yang luar biasa indah … It’s so amazing! Ternyata gairahku untuk bercengkrama dengan pena dan kertas saat ini telah membuahkan satu kenikmatan yang sensasinya ingin kurasakan lagi dan lagi. Sungguh luar biasa.

Selain itu, satu keindahan lain yang aku rasakan dengan menulis dan membagi tulisanku adalah aku dapat mengenal sahabat-sahabat tanpa perduli akan pertemuan secara lahiriah. Melainkan mengenali pemikiran-pemikirannya, opini-opininya serta pandangan-pandangannya ternyata jauh lebih indah ketimbang bertemu bertatapan muka. Dengan mengetahui pemikiran, opini serta pandangan para sahabat, cakrawala hidupku jadi kian luas. Segala pemahaman tentang cinta, kebahagiaan, kesuksesan dan lain sebagainya menjadi sangat mudah untuk dimengerti. Juga pemahaman tentang betapa luasnya dunia, namun betapa sedikit waktu yang Tuhan berikan kepada kita untuk menjalaninya, membuatku belajar untuk menikmati setiap jam, setiap menit, setiap detik dari semua proses dalam kehidupanku. Dan berusaha agar selama aku berada di dunia ini, aku dapat melakukan sesuatu yang bermakna untuk diriku dan orang-orang disekelilingku.

Jadi, menulis itu sangat membahagiakan. Mulailah menulis. Seperti yang dikatakan oleh temanku, tak ada kata terlambat untuk memulai dan tak pula terlambat untuk belajar.

Buat para sahabat yang telah lebih dahulu menulis, sungguh kebahagiaan yang sangat luar biasa buat aku manakala anda mau meluangkan waktu untuk sekedar membaca, mengkritik atau bahkan mencela. Karena apapun itu, apresiasi anda akan menjadi penyemangatku untuk menjadi lebih baik dan lebih baik lagi. Terima kasih banyak.

I hope all of the thoughts that we share to others can make someone’s world a lot better.

Selamat bercinta dengan untaian kata buat para sahabat semua.

Henny

Ps. Mas Doddy …. Hanya ini ucapan terima kasihku yang bisa aku berikan kepada anda. Thank’s a lot buat kesediaannya memotivasi, mengedit, memberi judul, serta member “tumpangan” buat aku di blog anda. Wish you all the best always.

6 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. hehehehehe ... makasih ya pak to be the 1st one who visit my blog ... anyway ... tulisannya nanti aku gedein deh ... thank's a lot!!!

    BalasHapus
  3. menulis memang bisa mendamaikan hati yang sedang galau, membagi kebahagiaan, tapi terkadang bisa juga membuat orang lain menangis, marah atau membenci, maka berbahagialah karena menulis sesungguhnya punya jiwa :-)

    BalasHapus
  4. Mr. bdh ... makasih banyak atas comment & kesediaannya mampir :). Tujuanku menulis cuma ingin membuat hati dan pikiranku lebih lapang. Gak lebih. Moga-moga gak akan ada yg tersungging ya :p .... Salam kenal :)

    BalasHapus
  5. halo henny... *biar akrab gak usah pake mbak...hahaha sok akrab...

    menulis juga hal cukup baru kok buat saya..tapi ya...just do it ajah...mo bagus, mo nggak, gpp...kan belajar... :)

    salam kenal ya... :)

    BalasHapus
  6. salam kenal juga.... makasih ya udah mau mampir :)

    BalasHapus